Senin, 29 Agustus 2011

Pengalaman Saya Mengatasi Obesitas

Perkenalkan nama saya Yunita Dyah Suryawati, ibu rumah tangga 35 tahun. Saya memiliki pengalaman panjang dalam mengatasi obesitas dan akan berbagi pengalaman kepada anda semua bagaimana saya berhasil mengatasi obesitas/kegemukan yang saya alami.
Pada dasarnya sejak kecil saya tergolong kurus, awal menikah berat saya cuma 48 kg dengan tinggi 155 cm. Beberapa tahun setelah menikah berat saya mencapai 73 kg, kemungkinan saya menduga karena penggunaan alat kontrasepsi suntik KB.
Beberapa upaya sudah saya lakukan untuk mengatasi kelebihan berat badan saya, mulai dari fitness hingga penggunaan susu diet merek tertentu yang ada di pasaran. Lumayan masih dapat turun 1 hingga 2 kg dalam sebulan, namun pada dasarnya saya bukan orang yang telaten olahraga , kemalasan berolahraga mengembalikan berat badan ke posisi semula.
Cukup lama saya pun mengabaikan kondisi obesitas yang saya alami. Gejala penyakit-penyakit yang menyertai obesitas pun mulai saya rasakan, dari hipertensi hingga migren mulai saya derita. Saya pun mulai khawatir, apalagi latar belakang keluarga saya adalah penderita diabetes. 
Pengetahuan dasar saya mengenai obesitas adalah karena kelebihan kalori makanan tidak terbakar menjadi energi. Ini terkait pola makan yang berlebihan, ngemil, dan kurang olahraga. Jadi cukup mengurangi makan, tidak ngemil, dan olahraga. Teori ini pun tidak mudah bagi saya dan mungkin bagi semua orang, karena cenderung kebanyakan orang jarang yang meluangkan waktu rutin berolahraga dan meninggalkan kebiasaan ngemil. Saya mencari cara yang efektif namun tidak beresiko, penggunaan obat2 pelangsing jelas sangat saya hindari sekali. Beberapa pengalaman termasuk kakak perempuan saya yang juga obesitas sempat menggunakan  obat pelangsing, yang ternyata berakibat kurang baik bagi kesehatan. Pernah suatu kali mengalami hipertensi yang sangat tinggi kemudian dibawa ke dokter. Oleh dokter disarankan menghentikan konsumsi obat pelangsing. 
Saya juga pernah sempat tertarik akupuntur untuk penurunan berat badan. Tapi sebelum saya sempat mencoba metode ini teman saya yang harus opname beberapa minggu di rumah sakit, gara-gara program penurunan berat melalui akupunture yg dijalani berakibat fatal hingga muntah darah. Menurut diagnosa pemakai kontrapsepsi iud berbahaya jika melakukan terapi ini, padahal dia sedang memakainya.

Hingga pada suatu ketika seorang rekan kerja saya memperkenalkan sebuah produk nutrisi kepada saya sebagai metode diet mengatasi obesitas. Yang membuat saya tertarik adalah caranya mudah, saya cuma mengganti makan pagi dan malam dengan makan nutrisi. Tidak ada pantangan ketat dalam menjalani program tersebut dan siang hari saya masih bisa makan seperti biasa. Program diet nutrisi saya jalani selama 3 bulan, melalui bimbingan rekan saya. Hasilnya cukup signifikan, dalam 1 bulan saya berhasil turun berat badan 6 kg. Dan lebih menggembirakan adalah kondisi kesehatan saya berangsur membaik dari keluhan migren yang saya derita hampir 5 tahun, hipertensi yang saya derita mulai normal, dan asam urat yang biasa saya rasakan dalam bentuk rasa sakit (kemeng) di sekujur kaki sudah tidak saya rasakan lagi. Stamina badan saya pun bisa saya rasakan lebih fit dan bugar. 
Apa yang saya sampaikan adalah nyata adanya, boleh anda anggap saya merekomendasikan atau mempromosikan suatu produk kepada anda. Jka anda berminat dan tertarik mengikuti metode saya mengatasi obesitas, saya akan sharing kepada anda.  Anggaplah ini tips dari sahabat kepada anda. 
Salam 

Jumat, 01 Juli 2011

Gemuk Itu Penyakit

Gemuk itu penyakit
Yang namanya berlebihan itu pasti tidak baik. Misalnya, ukuran perut manusia yang melebihi batas normal alias kegemukan itu tidak baik, bahkan menjadi sumber penyakit. Karena itu, harus dicegah sedini mungkin, agar tidak berakibat fatal di kemudian hari. Kegemukan atau obesitas, tetap akan menjadi masalah menarik bahkan mengundang banyak pihak untuk andil di dalam upaya pencegahannya. Coba hitung berapa banyak obat-obat atau suplemen yang menawarkan produk mereka yang bisa membakar dan menurunkan lemak dalam waktu cepat. Belum lagi jasa katering yang menawarkan menu sehat untuk diet menurunkan berat badan. Tentu, sulit dihitung jumlahnya. 
Penyebab kegemukan sebenarnya sederhana, yakni sebagai akibat volume makan yang berlebihan dari ukuran normal. Apalagi, masyarakat Indonesia yang sulit untuk mengkonsumsi makanan tidak lebih dari satu piring. Padahal, Rasulullah menganjurkan agar berhentilah makan sebelum merasa kenyang. Lebih buruk lagi, yang dikonsumsi masyarakat justru yang paling banyak mengandung lemak seperti gorengan dan sayuran yang mengandung santan. Bahkan, merokok sesudah makan yang dianggap sebagai pelengkap prosesi makan pun sudah dinilai biasa. Padahal, pada sebatang rokok yang dihisap itu mengandung sedikitnya 4000 jenis kimia. Akibatnya pun jelas, jika volume makan manusia setiap hari berlebihan, ditambah lagi dengan merokok. Maka, badan tidak hanya menjadi gemuk tapi juga menyebabkan kekebalan tubuh atau imunitas menjadi berkurang.
Jika kegemukan terjadi, maka kadar gula akan menjadi tinggi, lemak yang ada di dalam tubuh berlebihan, tekanan darah pun berada pada angka di atas normal. Bahkan, bisa menjadi rentan terhadap berbagai penyakit. "Bila tidak diantisipasi secepatnya akan berkembang menjadi penyakit jantung yang disebut Metabolic Syndrome. Penyakit 'Metabolic Syndrome' yang mematikan tersebut sebenarnya bisa dicegah sedini mungkin, yakni dengan menurunkan volume makan namun bergizi, olah raga yang teratur, kurangi minum beralkohol, dan kurangi merokok.
Sebagai contoh, kebiasaan masyarakat Surabaya yang mengkonsumi makanan secara berlebihan dan kurang gizi mengalami penyakit mematikan tersebut cukup tinggi, yakni mencapai 30-33 persen dari jumlah penduduk. "Bila tidak dicegah dan tidak dilakukan perawatan segera. Maka, penyakit Metabolic Syndrome, akan menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke, dan penyempitan pembuluh darah".
Sedini mengadakan pencegahan terhadap penyakit dengan mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung gizi, dan melakukan pola hidup sehat.
untuk mencegah makan berlebih, ada baiknya sebelum makan utama makan lebih dahulu buah-buahan seperti pisang, jeruk, anggur dan sebagainya. Tujuannya, selain agar perut terasa kenyang sehingga untuk menyantap menu utama menjadi berkurang. Juga, untuk memudahkan pencernaan ketika melalui di dalam usus besar guna menghindari sembelit. Beberapa tips menghindari obesitas:
1. Makanlah ketika Anda benar-benar merasa lapar. Berhentilah makan ketika rasa kenyang itu datang, jangan tunggu sampai Anda benar-benar kekenyangan sehingga untuk berjalan pun Anda merasa tidak sanggup.
2. Kunyahlah makanan Anda secara perlahan. Ambillah waktu sekitar 20 menit untuk mengkonsumsi makanan Anda. Mengunyah makanan secara perlahan dan lebih lama akan membuat Anda merasa seolah-olah sedang makan dalam porsi yang besar, sehingga Anda pun akan merasa cepat kenyang. Sambil menunggu makanan selesai dikunyah dan masuk ke dalam perut Anda, serta supaya Anda merasa tidak bosan karena kelamaan mengunyah, carilah rekan untuk Anda ajak bercakap-cakap. Setelah beberapa suapan, Anda akan menelungkupkan sendok dan garpu Anda, meski hidangan Anda masih tersisa banyak.
3. Makanlah ketika Anda sedang duduk berdiam diri, karena hal ini akan membantu Anda berpikir tentang berapa banyak jumlah makanan yang Anda masuk ke mulut Anda. Anda akan lebih mampu mengontrol diri. Hindari kebiasaan mengemil ketika sedang menonton televisi karena perhatian Anda terfokus pada apa yang Anda lihat sehingga tidak lagi memikirkan berapa banyak cemilan yang Anda habiskan. Tanpa Anda sadari, cemilan Anda mungkin sudah ludes sebelum acara yang Anda tonton berakhir. Anda lalu akan terus mencari cemilan untuk menemani Anda menonton televisi seharian penuh. Anda mungkin akan sulit untuk menghentikan kegiatan ngemil Anda meski layar televisi Anda sudah menayangkan acara "semut berantem".
4. Makanlah dengan menggunakan piring yang berukuran kecil. Dengan wadah yang kecil, maka porsi makanan Anda seolah-olah akan terlihat "munjung". Jika Anda menggunakan piring berukuran besar, maka Anda akan merasa bahwa apa yang Anda ambil seolah-olah terlihat sedikit. Anda merasa kurang, lalu Anda akan menambah porsi makanan Anda.
5. Banyak-banyaklah minum sebelum Anda menyantap hidangan. Hal ini akan membuat perut Anda terasa penuh, sehingga rasa lapar Anda berkurang.
6. Tunggulah sekitar 10 menit sebelum Anda ngemil. Setelah menyantap hidangan utama, biasanya Anda akan langsung menyikat makanan ringan. Ambillah jeda waktu sekitar 10 menit sebelum Anda ngemil karena hal ini biasanya akan membuat Anda merasa sadar bahwa Anda sebenarnya sudah merasa kenyang dan tidak perlu lagi memenuhi perut Anda dengan cemilan.
7. Letakkan buah dan sayuran di tempat yang strategis dalam kulkas Anda. Usahakan agar ketika Anda membuka kulkas, yang Anda lihat pertama kali adalah buah dan sayuran, bukan es krim atau makanan penuh lemak lainnya, sehingga Anda akan tergoda untuk selalu menyantap makanan yang kaya akan serat dan gizi tersebut.
(berbagai sumber)

Comments